Karakteristik Penderita Thalassemia yang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2008

Karakteristik Penderita Thalassemia yang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2008

  • Prakash Bartaula
  • 10 January, 2024
5 Min Read

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan meninjau rekam medis pasien thalassemia yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan selama periode 2006 hingga 2008. Data yang dikumpulkan mencakup usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, jenis thalassemia, frekuensi transfusi darah, serta komplikasi yang dialami pasien.

Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan pasien berdasarkan kategori usia, jenis kelamin, dan jenis thalassemia yang diderita. Selain itu, komplikasi yang sering muncul, seperti hemosiderosis dan gagal jantung, juga dianalisis untuk mengetahui pola yang terjadi selama masa rawat inap.

Hasil Penelitian Kedokteran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita thalassemia yang menjalani rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan selama periode tersebut adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dengan persentase 65%. Jenis thalassemia yang paling dominan adalah thalassemia mayor, yang memerlukan transfusi darah rutin setiap 2 hingga 4 minggu.

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa komplikasi hemosiderosis akibat akumulasi zat besi dari transfusi darah merupakan masalah utama yang dihadapi pasien. Sekitar 70% pasien mengalami hemosiderosis, yang memerlukan terapi kelasi besi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti kerusakan organ internal.

Peran Penting Kedokteran dalam Peningkatan Kesehatan

Dalam penanganan thalassemia, kedokteran memainkan peran krusial dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Deteksi dini thalassemia melalui skrining genetik dapat membantu mencegah kelahiran anak dengan thalassemia mayor. Selain itu, pemberian terapi kelasi besi yang tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat penumpukan zat besi.

Dokter dan tenaga medis juga berperan dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya kepatuhan terhadap jadwal transfusi darah dan pengobatan. Edukasi ini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan pasien dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif meskipun menderita thalassemia.

Diskusi

Penanganan thalassemia memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Transfusi darah rutin adalah salah satu terapi utama untuk pasien thalassemia mayor, namun prosedur ini memiliki risiko jangka panjang, seperti hemosiderosis. Oleh karena itu, terapi kelasi besi menjadi bagian penting dari pengelolaan thalassemia.

Selain aspek medis, dukungan psikologis bagi pasien dan keluarga juga sangat penting. Banyak pasien thalassemia yang menghadapi tantangan emosional dan sosial akibat penyakit ini. Oleh karena itu, pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, psikolog, dan pekerja sosial dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.

Implikasi Kedokteran

Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam praktik kedokteran, terutama dalam bidang hematologi. Penting bagi rumah sakit untuk menyediakan layanan terapi kelasi besi yang terjangkau dan mudah diakses oleh pasien thalassemia. Selain itu, pengembangan program skrining genetik di masyarakat dapat membantu mengurangi prevalensi thalassemia di masa depan.

Implementasi program edukasi yang berkelanjutan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang thalassemia. Hal ini mencakup informasi mengenai risiko pernikahan antara dua pembawa gen thalassemia dan pentingnya pemeriksaan sebelum menikah untuk mencegah thalassemia pada generasi berikutnya.

Interaksi Obat

Interaksi obat menjadi perhatian penting dalam pengelolaan thalassemia, terutama dalam penggunaan obat kelasi besi seperti deferoksamin dan deferasirox. Obat-obatan ini dapat berinteraksi dengan obat lain yang dikonsumsi pasien, seperti antibiotik atau obat antiinflamasi.

Sebagai contoh, penggunaan deferasirox bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Oleh karena itu, dokter perlu memantau penggunaan obat secara ketat dan memastikan bahwa pasien menerima dosis yang tepat serta menghindari interaksi obat yang berbahaya.

Pengaruh Kesehatan

Thalassemia memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan pasien, baik secara fisik maupun mental. Komplikasi fisik yang sering terjadi meliputi anemia kronis, gagal jantung, kerusakan hati, dan gangguan hormonal. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup pasien dan meningkatkan risiko kematian dini jika tidak ditangani dengan baik.

Dari segi mental, banyak pasien thalassemia yang mengalami stres dan depresi akibat kondisi kesehatan mereka yang kronis. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan sosial sangat penting untuk membantu pasien mengatasi tantangan emosional dan menjalani kehidupan yang lebih positif.

Tantangan dan Solusi dalam Praktik Kedokteran Modern

Salah satu tantangan utama dalam praktik kedokteran modern terkait thalassemia adalah biaya pengobatan yang tinggi, terutama untuk terapi kelasi besi. Banyak pasien yang kesulitan mengakses pengobatan ini karena kendala finansial. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung pembiayaan pengobatan thalassemia.

Solusi lain adalah meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan melalui program telemedicine dan aplikasi digital yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter tanpa harus datang ke rumah sakit. Selain itu, pengembangan terapi genetik yang sedang dalam tahap penelitian dapat menjadi harapan baru dalam pengobatan thalassemia di masa depan.

Masa Depan Kedokteran: Antara Harapan dan Kenyataan

Masa depan kedokteran dalam penanganan thalassemia penuh dengan harapan, terutama dengan perkembangan teknologi medis yang pesat. Terapi genetik dan transplantasi sumsum tulang merupakan dua metode yang menjanjikan untuk menyembuhkan thalassemia secara permanen.

Namun, tantangan tetap ada, termasuk biaya yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur medis yang memadai. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, peneliti, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi pasien thalassemia.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa thalassemia masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, khususnya di RSUP H. Adam Malik Medan. Karakteristik pasien thalassemia yang menjalani rawat inap didominasi oleh anak-anak dengan thalassemia mayor yang memerlukan transfusi darah rutin.

Dalam menghadapi tantangan ini, praktik kedokteran modern perlu terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dukungan multidisiplin dan kebijakan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien thalassemia dan mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.

Prakash Bartaula

Joined : 5 April, 2024

I’m deeply passionate about the National Disability Insurance Scheme (NDIS) and dedicated to exploring its intricacies. Through research, communication, and writing, I aim to shed light on NDIS provisions and empower individuals with disabilities. Join me as we navigate the transformative potential of the NDIS together.

Share :

Comment Here

Search Here

@Carelogy All rights reserved.

We acknowledge the Traditional Owners of the land on which we live and work, we pay our respects to Elders past, present and emerging, and we celebrate the continuation of cultural, spiritual and educational practices of Aboriginal and Torres Strait Islander peoples.

slot gacor slot gacor thailand penidabet toto slot gacor toto togel situs togel online togel online toto togel situs togel situs togel toto slot gacor toto togel bo togel slot gacor
bento4d situs toto toto slot data pengeluaran hk bento4d rtp slot