Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menilai hubungan antara waktu kerja dan tingkat stres pada pekerja warung-warung kopi di sekitar Jalan Samanhudi, Medan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup pertanyaan terkait durasi kerja harian, beban kerja, dan tingkat stres yang diukur menggunakan skala stres Perceived Stress Scale (PSS).
Sebanyak 60 pekerja warung kopi menjadi responden penelitian ini. Kriteria inklusi meliputi pekerja dengan durasi kerja minimal enam bulan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk menilai hubungan antara durasi waktu kerja dan tingkat stres yang dialami pekerja.
Hasil Penelitian Kedokteran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki waktu kerja lebih dari 8 jam per hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres dibandingkan dengan pekerja yang memiliki waktu kerja lebih singkat. Dari 60 responden, 70% di antaranya mengalami tingkat stres sedang hingga berat. Responden dengan waktu kerja di atas 10 jam per hari menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja kurang dari 8 jam per hari.
Faktor lain yang mempengaruhi stres adalah beban kerja yang tinggi, interaksi sosial yang intens dengan pelanggan, dan kurangnya waktu istirahat. Hasil ini menegaskan bahwa durasi waktu kerja yang panjang berkontribusi secara signifikan terhadap meningkatnya risiko stres pada pekerja warung kopi.
Peran Penting Kedokteran dalam Peningkatan Kesehatan
Kedokteran kerja memiliki peran penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan mental pekerja. Pemeriksaan kesehatan mental secara berkala, termasuk skrining stres dan gangguan psikologis lainnya, dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan stres akibat pekerjaan.
Tenaga medis juga berperan dalam memberikan edukasi kepada pekerja mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara waktu kerja dan waktu istirahat. Program kesehatan di tempat kerja yang mencakup manajemen stres dapat membantu pekerja mengurangi risiko gangguan kesehatan mental akibat pekerjaan yang berlebihan.
Diskusi
Diskusi mengenai hubungan antara waktu kerja dan stres menunjukkan bahwa durasi waktu kerja yang panjang dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang berujung pada stres kronis. Kondisi ini dapat memengaruhi produktivitas pekerja, hubungan interpersonal, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Selain itu, stres akibat pekerjaan juga dapat memicu gangguan kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penting bagi pekerja untuk memahami cara mengelola stres dengan baik dan bagi pemberi kerja untuk menerapkan kebijakan yang mendukung kesejahteraan mental pekerja.
Implikasi Kedokteran
Implikasi kedokteran dari penelitian ini adalah perlunya intervensi dalam bentuk program kesehatan kerja yang berfokus pada pencegahan stres. Pekerja yang mengalami stres kronis berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Tenaga medis di tempat kerja dapat memberikan konseling dan pelatihan manajemen stres kepada pekerja, serta memberikan rekomendasi kepada pemberi kerja terkait kebijakan yang dapat mengurangi beban kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko stres yang disebabkan oleh waktu kerja yang panjang.
Interaksi Obat
Pekerja yang mengalami stres mungkin memerlukan intervensi farmakologis, seperti penggunaan obat penenang atau antidepresan. Namun, interaksi obat harus diperhatikan dengan hati-hati untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Dokter harus mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien dan penggunaan obat lain sebelum meresepkan obat untuk mengatasi stres. Selain itu, terapi non-farmakologis seperti konseling, terapi relaksasi, dan teknik meditasi juga dapat digunakan untuk membantu pekerja mengelola stres dengan lebih efektif.
Pengaruh Kesehatan
Stres akibat waktu kerja yang panjang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Pekerja yang mengalami stres cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem imun. Kondisi ini dapat memengaruhi produktivitas kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kesehatan mental pekerja, yang pada akhirnya dapat berdampak pada hubungan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik melalui pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik dan mental. Ikatan Dokter Indonesia
Tantangan dan Solusi dalam Praktik Kedokteran Modern
Tantangan utama dalam praktik kedokteran modern adalah bagaimana mengintegrasikan pendekatan holistik dalam manajemen stres di tempat kerja. Banyak pekerja masih merasa enggan untuk mengakses layanan kesehatan mental karena stigma yang melekat pada gangguan psikologis.
Solusi yang dapat diambil adalah dengan menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan ramah bagi pekerja. Program edukasi yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental juga dapat membantu mengurangi stigma dan mendorong pekerja untuk mencari bantuan saat mengalami stres.
Masa Depan Kedokteran: Antara Harapan dan Kenyataan
Masa depan kedokteran diharapkan dapat memberikan perhatian lebih besar pada kesehatan mental pekerja. Dengan perkembangan teknologi dan metode diagnosis yang semakin canggih, deteksi dini stres dan gangguan mental dapat dilakukan dengan lebih akurat dan cepat.
Namun, kenyataannya masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan akses ke layanan kesehatan mental dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Dengan kerja sama antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat, masa depan kedokteran dapat menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan kesehatan mental pekerja.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu kerja yang panjang memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres pada pekerja warung-warung kopi di sekitar Jalan Samanhudi, Medan. Kedokteran kerja memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanganan stres akibat pekerjaan melalui program kesehatan kerja yang efektif.
Integrasi antara pendekatan medis modern dan program kesehatan mental di tempat kerja dapat membantu mengurangi risiko stres dan meningkatkan kesejahteraan pekerja. Dengan demikian, diharapkan pekerja dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
No results available
ResetLet us help you search the NDIS Providers and connect you with the verified local providers to choose from.
@Carelogy All rights reserved.
We acknowledge the Traditional Owners of the land on which we live and work, we pay our respects to Elders past, present and emerging, and we celebrate the continuation of cultural, spiritual and educational practices of Aboriginal and Torres Strait Islander peoples.